Jumat, 16 Maret 2018

Review mata najwa tanggal 14 maret 2018



Siapa berani jadi presiden
Mereview acara mata najwa tanggal 14 maret 2018
Dengan pemilik acara mata najwa
Najwa shihab
Beberapa bulan lagi pendaftaran capres akan di buka, masih ada waktu untuk mengukur ektabilitas sejumlah nama. Mencari kompotitor untuk bertanding dengan jokowi sang presiden yang sudah pasti akan berladang kembali. Mengotak atik berbagai calon pasangan sosok baru dan namapun mulai bersilweran ( bermunculan). Komunikasi lintas partai semakin di gerakan sejumlah tokoh semakingentol di promosikan. Masih ada waktu untuk mengkonsilidasi siapa saja yang mampu memilki kompetensi nilah “ SIAPA BERANI JADI PRESIDEN”.

  • Lagi – lagi deklarasi capres

Tamu pertama : Rizal Ramli selaku mantan menko kemaritiman berpendapat yaitu:
Sebetulnya bukan soal kepercayaan diri, karena saya sejak 40 tahun itu. Bangsa yang kaya mayoritas masyarakatnya miskin saya kira itu fakta pendidikan namun pada beberapa tahun kemudian bisa melakukkan kegiatan pendidikan 6 tahun. Pada titik ini dalam luar negeri jadi apa macem – macem. Tapi saya masih tidak terima kalau bangsa yang kaya ini mayoritas penduduknya masih miskin. Sederhana 20%  sudah makmur 40% yang di tengah pas –pasan sedangkan yang 40% paling bawah belum menikmati arti kemerdekaan.

  • Modal  Rizal Ramli jadi capres :

Modal keyakinan bahwa negara ini bisa mengubah Indonesia. Menurut Burhanuddin Muhtadi selaku Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia “ jadi gini nana meneybutkan dua indikator penting bagi seseorang untuk memilki modal untuk mencapreskan diri yaitu :
1.      Dengan memilki kendaran politik karena bagaimana pun syarat untuk mencapreskan diri yaitu menenuhi syarat minimal 20%  kursi di DPR.
2.      Sumber daya atau logistik yang ini penting karena bagaimana pun pilpres adalah hajatan raksasa. Dan membutuhkan sumber dana yang besar

  • Cak imin capres atau cukup cawapres:

Tamu kedua : Muhaimin Iskandar selaku ketua umum Partai Kebangkitan Bangsa ( PKB)
Sebelumnya saya memilki latar belakang yang lengkap dalam politik dan aktivis. “Apa kelebihan anada dai nama – nama anggota lain itu cak imin?? Tanya najwa”. Kelebihan saya lengkap jadi aktivis islam,pernah di DPR pernah di Mentri.

  • Cak imin di tengah dua pilihan capres :

Bahwa harapan yang diam di kalangan santri, ulama’ sangat merindukan bahwa diantara kepemimpinan nasional itu adalah presentasi darah mereka yang pernah terwujud di dalam Gusdur. Menurut Burhanuddin Muhtadi selaku Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia “ jadi gini, salah satu ciri khas 2019 itu di ramaikan oleh konstentasi buakn calon bukan presiden melainkan wakil presdien. Karena kalau kita lihat ingin menjadi walpres kalau di lihat modal cak imin yaitu :
1.      Bagimanapun cak imin ini beliau adalah ketua umum PKB
2.      Sosiologi pemilih tahun ini harus di akui ada menguatnya politik identitas dimana Islam menjadi salah satu faktor yang penting.
Menurut Rustika Herlambang selaku Direktur Komunikasi Indonesia Indicator “ saya salut dengan cak imin karena sejak oktober 2017 cak imin dan seluuh followers nya rajin. Satu hal yang menarik adalah tentang sentrimen negatif yaitu rata 4-5% dan yang lain sisi positif dan netral.
  • Radar Gatot Nurmantyo

Hanya dalam hitungan hari jendral yang satu ini akan melepas seragam militernya karena memasuki masa pensiun. Namanyapun sudah santar disebut – sebut akan maju dalam paladan pemilihan presiden 2019 sejumlah survei menempatkan namanya sebagai presiden alternatif .
Tamu ke tiga yaitu : Gatot Nurmantyo selaku mantan panglima TNI
Saya apabila rakyat menghendaki saya akan maju karena banyak sekalai alat ukur mengetahui rakyat menghnedaki yaitu dengan survei kemdudian dengan pernyata nyataan, tetapi itulah yang membuat saya yakin atau tidak itu nanti.
Menurut Rustika Herlambang selaku Direktur Komunikasi Indoesia Indicator “ kalau kita lihat masih ada dua sisi yaitu :
1.      Dari sisi media online jadi sepanjang 2017 adalah salah satu figur yang banyak. Sepanjang 2018 sedikit turun.
2.      Sentimen negatifnya sebesar 18% masih rendah dan presntasi yang lain positif dan netral.
Saya itu mulai keliling ke kampus dan ulama’ karena peran kopsi itu adalah peran hampa dimana TNI tidak di depan melakukkan itu tetapi masyarakat yang tidak tahu.
  • Manuver politik jendral Gatot Nurmantyo

Jadi wajar saja semua di sangkut pautkan dengan masalah kampanye. Kekuatan ini ada di rakyat dan selama ini berusaha di pecah – pecah. Itu selogan untuk agar bangsa ini aman. Menurut Burhanuddin Muhtadi selaku Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia “sebenarnya ini bukan hal baru nana kalau kita mengulang kembali narasi kebangkitan komunisme, narasi tentang islam untuk keadilan sudah biasa. Kalau kita lihat kebelakang kelompok muslim sedang mengalami krisis tokoh jadi sejak era Almh Abdul Rohman Wahid itu harus diakui itu umat muslim kehilangan tokoh yang bisa memberikan makna eletrotual yang kuat sedangkan tokoh – tokoh yang lainnya rata rata dari datang nasionalis.

  • Gerilya politik jendral Gatot Nurmantyo

Relawan selendang putih saya tidak mengnal selendang putih.politikan cair kemudian belum tau arahnya dan saya hanya mengucapakan terima kasih. Jadi itu potongan dari kalimat bangsa ini adalah bangsa yang aneh tidak memilki jangka panjang ini bangsa yang besar yang hanya di jangkah 5 tahun. Kalau prabowo senior saya figur seorang prajurit sejati dan abdi negara.

Pesan najwa:
Presiden bisa mensosialisasikan diri kapan saja keliling indonesia sambil bekerja dimana-mana. Wajar jika tak mudah mengalahkan petahana penguasa punya akses ke berbagai sumber daya. Namun politik tidak sesederhana menghitung angka satu tambah satu bisa saja menjadi tiga. Langkah – langkah strategis masih banyak disimpan menunggu untuk di buka di akhir tingkungan. Segala kemungkinan masih terbuka entah berupa blunder petahana hingga munculnya poros ketiga. Inilah nikmatnya hidup di alam demokrasi berbagai manuver tak bisa dijegal sekehendak hati. Biarkan seluruh rakyat menyimak terlebih dahulu mendengar ragam visi dan ide tanpa pandang bulu. Mesti ada ruang bagi sebanyak mungkin kandidat partai jangan lekas – lekas menutup tenggat. Rakyat berhak dosodori sebanyak mungkin pilihan pemilu bukan untuk menglang perseteruan sampai bosan.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Review Bangkit dari teror tanggal 23 mei 2018

Bangkit dari teror Mata najwa tanggal 23 mei 2018 Sesi pertama: alasan ipda denny peluk terdakwa teroris aman abdurrahman.          ...