Air
Mata Di Setiap Jalan Mu
Hari-hari yang
selama ini aku lewati penuh dengan derita dan cobaan. Bagaikan “Air Diminum
Rasa duri,Nasi Dimakan Rasa Sekam”, orang bilang aku anak yang ceria namun di
balik itu semua orang tak bisa lihat sisi hati aku yang tiap hari penuh derita
dan cobaan. Dan aku tak mampu apa-apa lagi lewatin semua ini rasa di hati ingin
segera pergi dan tinggal selamanya di tempat yang telah kau sediakan untuk ku.
Namun aku kan tetap ada bersama mu dan menuju jalan terakhir ku walau tiap hari
aku lewati dengan tetesan air mata yang mukin aneh dalam kehidupan ku. Hidup ku
ini tak berati untuk orang lain karena setiap aku berlaku baik terhadapnya
selalu dia memberi aku dengan beribu-ribu kejutan yang menyakitkan kalbu semua derita
ini pasti kan berlalu walau berlalunya ketika aku berada di tempat terakhir ku
yang abadi.
Suatu ketika aku
diberi kejutan yang membikin hati kecil aku ingin sedih dan ingin mengakhiri
hidup yaitu ketika aku di hadapkan oleh
suatu masalah fitnahan,cacian yang sebenarnya tak satupun benar. Dan saat itu
juga orang yang selama ini merawatku mulai aku kecil sampai sekarang bertengkar
rasanya sudah cukup aku ada di muka bumi
ini dan aku ingin sekali mengakhirinya.
Ingin sekali aku
hidup di tempat keabadian ku menghilangkan rasa sedih,derita,cacian, fitnahan
yang tak henti-hentinya menghampiri ku. Namun semua tak ada untungnya bagiku
karena lebih baik aku menderita dan di hina walau sakit ini tak dapat aku
ungkapkan. Lebih baik aku diam dan selalu diam biar orang menilai aku jelek.
Aku gak akan membalasnya biarlah Allah
yang memberi pertunjuk untuk kebaikan orang tersebut. Dan aku akan bahagia
ketika aku berada di tempat ke abadian ku selamanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar