MUSLIHAT BINIS UMROH
Mereview acara mata najwa tanggal 08 april 2018
Dengan pemilik acara mata najwa
najwa shibab
Modus perusahaan travel yang
bermasalah yakni menawarkan perjalanan umrah dengan biaya murah berkisar
Rp14-15 juta, dengan kedok harga promo.Polri mengungkap, "Ketika kita
sidik kasus First travel, dana yang ada dalam rekening perusahaan sangat
menyedihkan, hanya ditemukan uang Rp 1 juta." "Jualan umrah murah jadi beban perusahaan tersebut hingga
perusahaan gagal memberangkatkan. Nasib jemaah yg belum berangkat tergantung
pendaftar jemaah baru,"jelas Wakil Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim
Polri Kombes Panca Putra.
Sementara anggota DPR Arteria
Dahlan menyatakan," Saat saya di komisi VIII, saya mendengar statemen
orang Kementerian Agama yang menyalahkan jemaah karena tergiur harga murah. Ini
membuat geram." "Dalam
rapat di DPR beberapa waktu lalu, saya sudah berusaha sopan, berusaha santun,
tapi saya terlalu geram untuk menahan kata-kata itu," lanjut Arteria
Dahlan. Pernyataan anggota DPR ini
ditanggapi Menteri Agama," Kasus ini harus kita lihat secara komprehensif,
ini seperti fenomena gunung es. Umrah ini kan urusan masyarakat, namun memang
masalah regulasi menjadi persoalan."
YLKI menambahkan,"Ini
masalah dari hulu dan hilir. Pemberian ijin terlalu jor-joran diberikan tapi
seleksinya dan kriterianya tidak jelas. Padahal ini ceruk pasar yg sangat
menggiurkan, sehingga sangat mungkin ada pihak-pihak yang ingin meraup
untung."
Dalam setahun 160.000 orang
menjadi korban bisnis umrah. Total uang yang ditilap dari korban mencapai lebih
dari 3 triliun rupiah.
Tawaran umrah murah memang
menggiurkan, tapi sayang banyak yang hanya berkedok mendulang rupiah.
Dugaan penipuan travel Amanah
Bersama Ummat Tours atau Abu Tours yang paling akhir terjadi misalnya
melibatkan uang korban hingga Rp 1,8 triliun.
Salah satunya seorang tukang
becak usia 64 tahun yang sangat ingin ke tanah suci. Ia memaksa diri menabung
dari nafkah Rp 50.000 per hari selama 8 tahun. Namun semuanya kandas. Gagal
umrah, uang Rp 16 juta pun melayang.
Permasalahan tak hanya dihadapi
calon jemaah Abu Tours yang berjuang untuk berangkat ke tanah suci. Yang telah
diberangkatkan pun mengalami beragam permasalahan. Ditelantarkan tanpa
kejelasan. Muhammad Syahban Munawir,
korban Abu Tours sempat terlantar.
Sesampainya di Bandara King Abdul Azis, ia terlunta-lunta, tak ada pihak Abu Tours yang menjemput. Ia harus berkeliling di Madinah untuk mencari hotel.
Sesampainya di Bandara King Abdul Azis, ia terlunta-lunta, tak ada pihak Abu Tours yang menjemput. Ia harus berkeliling di Madinah untuk mencari hotel.
Salah satu agen travel Abu Tours
menyatakan penyesalannya. Sambil menitikkan air mata, katanya, "Jemaah
saya mayoritas orang-orang tidak mampu, yang pasrah. Ini menjadi beban moral
bagi saya." Pernyataan ini
ditanggapi tukang becak calon jemaah, korban Abu Tours, "Saya pasrah,
sabar saja, karena bukan saya saja yg mengalami hal ini, yang senasib dengan
saya." Setahun berlalu, nasib
para korban travel umrah First Travel masih terkatung-katung. Anak korban First
Travel menuturkan, "Pertama kali saya membayar Rp 17 juta untuk ibu saya
dan telah menunggu selama setahun, sejak Desember 2016 hingga Januari 2017.”
“Ibu saya sudah dijadwalkan
diberangkatkan. Ibu saya sudah datang ke Jakarta dari kampung, tapi malah
dibatalkan. Itu yg membuat sakit hati."
"Pada tanggal 2 April saya
diminta tambah Rp 2,5 juta untuk bisa diberangkatkan, ternyata saat ramadan
2017, kembali batal berangkat."
"Masalahnya saya yang
mengurus proses pemberangkatan untuk ibu dan keluarga saya sehingga jadi beban
moral bagi saya."
"Ibu saya meninggal 24
Agustus 2017, dalam penantian, tanpa berhasil berangkat ke tanah suci."
Menteri Agama menanggapi,
"Kisah para korban umrah murah ini membuat geram."
Lebih lanjut Menteri Agama
menuturkan, "Sejak peristiwa First Travel, kami betul2 perketat regulasi
dan pengawasan. Selama ini kami merasa baik2 saja, namun sejak 4 tahun terakhir
mulai muncul masalah umrah karena meningkatnya animo jemaah umrah." Modus perusahaan travel yang bermasalah
yakni menawarkan perjalanan umrah dengan biaya murah berkisar Rp14-15 juta,
dengan kedok harga promo.
Polri mengungkap, "Ketika
kita sidik kasus First travel, dana yang ada dalam rekening perusahaan sangat
menyedihkan, hanya ditemukan uang Rp 1 juta."
"Jualan umrah murah jadi
beban perusahaan tersebut hingga perusahaan gagal memberangkatkan. Nasib jemaah
yg belum berangkat tergantung pendaftar jemaah baru,"jelas Wakil Direktur
Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Kombes Panca Putra. Sementara anggota DPR Arteria Dahlan menyatakan," Saat saya di
komisi VIII, saya mendengar statemen orang Kementerian Agama yang menyalahkan
jemaah karena tergiur harga murah. Ini membuat geram." "Dalam rapat di DPR beberapa waktu
lalu, saya sudah berusaha sopan, berusaha santun, tapi saya terlalu geram untuk
menahan kata-kata itu," lanjut Arteria Dahlan.
Pernyataan anggota DPR ini
ditanggapi Menteri Agama," Kasus ini harus kita lihat secara komprehensif,
ini seperti fenomena gunung es. Umrah ini kan urusan masyarakat, namun memang
masalah regulasi menjadi persoalan."
YLKI menambahkan,"Ini
masalah dari hulu dan hilir. Pemberian ijin terlalu jor-joran diberikan tapi
seleksinya dan kriterianya tidak jelas. Padahal ini ceruk pasar yg sangat
menggiurkan, sehingga sangat mungkin ada pihak-pihak yang ingin meraup
untung." Penipuan umrah murah
masih terus marak terjadi, bahkan dilakukan biro travel umrah berizin. Fakta
ini memicu perdebatan antara Menteri Agama dan anggota DPR Arteria Dahlan.
"Justru karena sudah
berizin, membuat korban semakin banyak karena tak menaruh kecurigaan. Jadi
masalahnya ada di regulasi penerbitan izinnya. Kasih warning dong ke konsumen,
blacklist travel yg menawarkan harga di bawah batas bawah, " kata Arteria
Dahlan. Dijawab Menteri Agama Lukman
Hakim Saifuddin," Jangan hanya berargumen dan melontarkan tudingan.
Regulasi itu ada, tapi kita baru tahu ada persoalan setelah ada kejadian
wanprestasi. Awalnya kan dengan Rp 15 juta jemaah tetap bisa diberangkatkan.
Baru belakangan diketahui merekan menggunakan skema ponzi setelah muncul persoalan.
Sekarang kita sudah perketat regulasi, harga minimum ditetapkan 20jt, jadwal
tunggu maksimal 3-6 bulan."
Arteria Dahlan masih
mempertanyakan, "Kok kejadian di tahu 2016 baru dicabut 2017. Seperti
First Travel kan sudah kita sounding sejak setahun yg lalu, tapi tidak segera
ditangani."
Total ratusan ribu calon jemaah
umrah gagal berangkat, dana yang mereka setor pun melayang. YLKI melihat respon
pemerintah sangat lamban dalam menghadapi kasus umrah murah. Ketua Pengurus
Harian YLKI Tulus Abadi menyatakan, "Kalau sekarang memperketat regulasi,
itu belum menyentuh substansi masalahnya. Itu hanya menyentuh kulit-kulitnya
saja." Sementara Menteri Agama
menyatakan, "Kontrol lebih sulit, karena ternyata ada perusahaan, seperti
First Travel, yang tak tergabung ke asosiasi."
Sekjen Asosiasi Penyelenggara
Haji dan Umrah Firman M. Nur menyatakan, "Perlu kecerdasan dari semua
pihak, kita harus pastikan biro tersebut berizin, dan cek rasionalitas harga yg
ditawarkan. Sistem MLM dan skema ponzi tidak boleh diterapkan di bisnis
travel umrah." Sejumlah biro
travel umrah bermasalah tengah diproses hukum. Namun nasib para calon jemaah
masih terkatung-katung. Menteri Agama menyatakan, "Pertama harus tunggu
putusan pengadilan, untuk mengetahui total aset. Nah jika aset tak mencukupi
maka harus ada keputusan politik, apakah akan menggunakan APBN untuk menutup
tragedi ini. Masalahnya, ini bisa jadi preseden, nanti perusahaan travel lain
akan memandang rendah hukum, toh kalau gagal memberangkatkan jemaah negara akan
menanggungnya."
Ditanya tuan rumah Mata Najwa,
Najwa Shihab, Polri juga menjelaskan, "Saat polisi tangani kasus ini,
Kapolri telah mengarahkan untuk bentuk satgas menangani para korban, dengan
bekerja sama berbagai pihak untuk mengumpulkan dan menyita aset perusahaan." Yang menjadi kejutan, seorang penonton
menelepon Trans7 dan menyatakan keinginannya memberangkatkan salah satu korban
biro travel Abu Tours, Umarreng yang berprofesi sebagai tukang becak. Najwa Shihab menjembatani, melalui
sambungan telepon secara live, "Apa yang membuat Bapak ingin
memberangkatkan Pak Umareng?" Penonton
Mata Najwa menjawabnya, "Saya tersentuh dengan kisah Pak Umar dan insya
Allah akan membantu memberangkatkan pak Umar dan istri ke tanah suci." Umareng sang tukang becak pun menyatakan
syukurnya. Menutup episode Muslihat
Umrah Murah inilah Catatan Najwa: Kerinduan
pada Tuhan seringkali tak tertahankan, hasrat menggebu kepada Dia Yang Maha
Dipertuan. Tanah Suci menjelma mimpi
yang datang bertubi, panggilan yang berdentang kencang di dalam hati. Semua rintangan rasanya dapat dilewati,
segala bea rela dicicil setiap hari. Celakalah
mereka yang tega-teganya menipu, ribuan umat yang berdebar menanggung rindu. Meraup untung demi hidup penuh kemewahan,
mengeksploitasi iman demi menimbun kekayaan. Tidak bisa tragedi demi tragedi terus dibiarkan, negara mesti
serius mencegah kemungkaran. Sudah
terlalu banyak warga yang menjadi korban, praktik lancung mengatasnamakan
peribadatan. Mari lebih berhati-hati
dan saling mengingatkan, jangan mudah tergiur murahnya bea perjalanan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar